زمان كأهله وأهله كما تري
Masa seperti halnya pelakunya sementara pelakunya seperti yang kamu lihat
Kami selalu menggunakan jasa bus di setiap perjalan jauh. Setiap dua hari sekali ada-ada saja jadwal perjalanan jauh. Jika tidak mendapatkan bus patas maka kami menggunakan bus yang penuh artisnya. Di antara para artis itu selalu saja mendendangkan zaman edan. Lhaaaaa iyaaaaa mereka menyindiri diri sendiri tapi khok ngak terasa. Para artis yang usianya di bawah 25 tahun tersebut telah mengekspresikan ke-edanannya lahiriah dan juga bathiniyah juga.
Kita pasti ingat pandangan Joyoboyo tentang zaman edan. Jika para penghuni di zaman edan ndak ikut edan maka meraka tidak mendapatkan apa-apa. Maqola di atas untuk menjelaskan bahwa terwujudnya zaman edan itu karena prilaku para penghuni zaman. Kalau sudah disebut zaman edan maka aktsaruhum yaaaaaaaaaaaa edan. Lebih dari tujuh puluh prosen penguhi zaman tersebut edan. Maka semua sepakat kalau masa itu disebut dengan zaman edan.
Bagaimana keedanan penghuni zaman saat ini? Tentu dapat dianalisis dari prilaku yang dipertontonkan setiap gerak waktu. Para penghuni zaman telah meletakan nilai-nilai kebenaran ilahi ditukar dengan hawa nafsu dan ambisi. Tidak peduli kerusakkan yang akan ditimbulkan dari prilaku ambisinya.
Kamipun telah tertular virus edan tersebut. Tak sadarkan diri jika semua kehidupanku saat ini bener-bener telah edan. Agar keedanan bisa sembuh, maka Joyoboyo memberi resep mujarab. Harus eleng dan waspodo. Eleng itu mengingat asal usul diri kita. Mengingat keterbatsan kita. Mengingat hari esok yang haqiqi dan kekal. Mengingat orang lain membutuhkan peran kita. Mengingat nyawa itu titipan dan akan berakhir. Kalau dalam bahasa al-Qura'an disebut dzikir. Dzikir yang terbaik adalah dzikir pada Allah Ta'ala dan dzikir maut, kematian.
Waspodo itu maknanya selalu menjaga diri agar tidak tergelincir pada kerusakan akibat ulah orang-orang edan. Waspodo itu sikap sigap dan tangkas dalam menyikapi segala rencana tersembunyi para petualang keedanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar